HEADLINE NEWS

NGADERES DEMOKRASI : “MEMPERKUAT GERAKAN LITERASI DEMOKRASI DI SEKOLAH”

Pada hari Selasa tanggal 15 Juni 2021 KPU Kabupaten Kuningan telah menyelenggarakan webinar dengan tema MEMPERKUAT GERAKAN LITERASI DEMOKRASI DI SEKOLAH. Dalam kegiatan ini sebagai pengantar diskusi Asep Z Fauzi, S.Pd.I (Ketua KPU Kab. Kuningan). Menghadirkan keynote speaker yaitu Bunda Literasi Kuningan Hj. Ika Siti Rahmatika, S.E (yang tidak lain adalah Ibu Bupati Kuningan). Selain itu juga menghadirkan 4 orang nara sumber yaitu: 1) H. Maman Rohmana, S.E (Kabid. Perpustakaan / Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kab. Kuningan), 2) Dra. Ester Miori Dewayani, M.M.Pd (Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X), 3) Imam Muh. Agung Fauzy, S.Pd (Ketua Paguyuban Duta Baca Prov. Jawa Barat) dan 4) Dudung Abdu Salam, M.Pd (Anggota KPU Kab. Kuningan). Sebagai moderator Lestari Widyastuti, S.E (Anggota KPU Kab. Kuningan).

Lestari sebagai moderator menyampaikan bahwa tujuan diadakannya webinar ini adalah dalam rangka sosialisasi pendidikan pemilih untuk memberikan pengetahuan atau tambahan wawasan bagi pemilih pemula atau yang biasa disebut dengan pemilih milenial.

Dalam pengantarnya Ketua KPU Kuningan Asep Z Fauzi menyampaikan bahwa di Kabupaten Kuningan terdapat 30% pemilih potensial (pemilih pemula) merupakan prosentase angka yang cukup besar dalam potensi partisipasi pemilih di Kuningan. Dalam mengelola kalangan pemilih pemula ini memiliki tantangan tersendiri karena pemilih pemula ini ibarat bayi yang baru lahir masih bersih belum terpengaruh oleh apapun dan masih rentan serta masih sensitif terpengaruh oleh hal-hal yang negatif yang dapat mempengaruhi terhadap keputusan memilihnya. Oleh Karena itu harus mengeliminir hal-hal negatif seperti money politic, unsur SARA, berita hoax dan sebagainya sehingga perlu adanya kegiatan edukasi melalui literasi demokrasi. Asfa menambahkan bahwa praktek berdemokrasi di kalangan pemilih milenial seperti siswa SLTA yang masih duduk di bangku kelas 11-12 tentunya yang sudah masuk usia 17 tahun bisa dimulai dari sejak di sekolah. Bagaimana sekolah menjadi ruang untuk mempraktekan berdemokrasi seperti menyampaikan pendapat, memilih pemimpin dan sebagainya seperti yang dipraktekan dalam pemilihan OSIS misalnya. Dan di akhir penyampaiannya Ketua KPU Kuningan mengusulkan agar ada kalender akademik di Dinas Pendidikan kabupaten Kuningan yang menetapkan tanggal pemilihan OSIS serentak supaya ada keseragaman pemilihan OSIS se-kabupaten Kuningan hingga pelantikannya pun serentak.

Selanjutnya pengantar dari Ibu Hj. Ika Siti Rahmatika (Bunda Literasi Kuningan) menyampaikan bahwa pemilih milenial ini sebagai penerus bangsa. Pemahaman sejak dini perlu dilakukan melalui literasi di berbagai ilmu. Dalam hal ini sesuai dengan tema kita kali ini yakni literasi tentang demokrasi. Kalangan milenial diajak untuk menambah wawasan dalam bagaimana itu politik, bagaimana cara berdemokrasi yang benar yang tidak terpengaruh oleh hal-hal yang negative seperti adanya berita-berita hoax yang belum tentu kebenarannya, money politic dan sebagainya. Untuk itu Bunda Literasi berharap didukung untuk bermitra dalam hal literasi ini seperti dengan KPU Kuningan.

Kemudian Dudung Abdu Salam menyampaikan bahwa penyelenggara Pemilu terdiri dari 3 (Tiga) yakni KPU, Bawaslu dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Hal tersebut termaktub dalam Undang-Undang No.7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum. Di KPU yang bertugas melaksanakan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat secara terus-menerus ada di Divisi Sosialisasi dan Partisipasi Pemilih. Pemilihan di Indonesia itu ada 2 (Dua) yakni Pemilihan Umum dan Pemilihan. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah untuk memilih Legislatif (Pemilihan anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten), memilih eksekutif (Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden). Sedangkan Pemilihan yakni Pemilihan Kepala Daerah (Memilih Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati / Walikota dan Wakil Walikota). Target KPU pusat untuk angka prosentase partisipasi pemilih secara nasional pada Pemilu 2019 adalah minimal 77,5%. Pada Pemilu tahun 2019, di kabupaten Kuningan terdapat beberapa kecamatan yang hampir mencapai angka prosentase 80% partisipasi pemilihnya seperti kecamatan Kuningan, Cigugur, Kadugede, Jalaksana dan Subang. Selain itu juga ada beberapa kecamatan yang angka prosentase partisipasi pemilihnya di bawah 70%. Berkaca dari pengalaman Pemilu 2019 yang lalu, diharapkan dengan hadirnya para peserta webinar ini bisa menjadi corong bagaimana agar prosentase angka partisipasi pemilih di kabupaten Kuningan meningkat pada Pemilu berikutnya. Selanjutnya H. Maman Rohmana menyampaikan tentang bagaimana penguatan kapasitas fasilitator, pelatihan guru dan kependidikan juga strategi peningkatan jumlah baca dan lain-lain. Beliau mengajak kepada siswa-siswi/mahasiswa/masyarakat pada umumnya untuk memanfaatkan gedung perpustakaan kabupaten Kuningan yang letaknya depan SMPN 1 Kuningan untuk memperkaya ilmu dengan membaca di perpustakaan yang sudah tersedia. Banyak ilmu pengetahuan yang bisa diperoleh melalui buku-buku atau bahan bacaan yang tersedia seperti kerajinan tangan, demokrasi, pertanian, peternakan atau juga yang mendukung pada pelajaran di sekolah.

Dra. Ester menyampaikan bahwa webinar kali ini yang diselenggarakan oleh KPU Kuningan adalah sebagai bentuk pembekalan pemahaman demokrasi di kalangan siswa/mahasiswa sebagai pemilih milenial. Korelasinya dengan dunia pendidikan yakni mengenai peran dunia pendidikan adalah bagaimana sekolah berperan dalam mengantarkan para siswanya memiliki pengetahuan berdemokrasi / berproses mengetahui tentang politik. Ester menambahkan KCD wilayah X siap berkolaborasi dengan KPU Kuningan dalam kegiatan pengembangan literasi. Sasaran kalangan pemilih pemula di kabupaten Kuningan ada di tataran sekolah SMA/SMK/SLB untuk tingkatan SLTAnya. Beliau berharap setelah diadakannya webinar ini muncul produk kegiatan dalam bentuk  event – event seperti lomba video pendek gerakan literasi demokrasi di sekolah. Lomba teatrikal, lomba poster tentang alam demokrasi di sekolah untuk menggiring siswa agar lebih faham tentang demokrasi yang ke depannya diharapkan para pemilih milenial ini akan merasa senang ketika memasuki pesta rakyat atau pesta demokrasi dalam memberikan hak suaranya melalui Pemilu maupun Pemilihan.

Imam Muh. Agung Fauzy menyampaikan bahwa literasi bertujuan untuk merawat kesadaran. Contohnya tentang sampah. Bagaimana cara agar kita tidak membuang sampah sembarangan, apa akibat jika membuang sampah sembarangan atau bagaimana mengelola sampah dan sebagainya. Dalam dunia literasi ada berbagai macam literasi diantaranya literasi baca tulis, literasi digital, literasi financial, literasi numerasi serta literasi kebudayaan dan kekeluargaan. Dalam hal ini peran yang paling dekat adalah keluarga. Bagaimana cara membangun budaya mambaca atau literasi mulai dari lingkungan keluarga. Di akhir penyampaiannya mengajak agar para kaum milenial ini bijak dalam bermedsos. Tidak mudah membagikan berita-berita yang mengandung unsur hoax, unsur SARA dan sebagainya yang dapat memunculkan masalah di kemudian hari. Seperti yang disampaikan oleh Bunda Literasi “Jempolmu harimaumu”. Maka dari itu bijaklah dalam bermdeia sosialisasi. Kegiatan webinar ini diikuti oleh 125 orang peserta yang terdiri dari unsur siswa-siswi SLTA kelas 11-12 yang ada di wilayah kab. Kuningan, mahasiswa, Forum OSIS Kuningan,TP PKK kecamatan dan desa yang ada di wilayah Kab. Kuningan, akademisi kampus, Para Ketua dan Anggota KPU Kabupaten/Kota yang ada di wilayah Jawa Barat serta Dinas Pendidikan Kab. Kuningan.

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 431 kali